Pemanasan
global dan penipisan jumlah sumber daya alam menjadi salah satu isu yang
menarik perhatian dunia. Meningkatnya populasi dunia setiap waktu menyebabkan
pertambahan aktivitas manusia yang menyebabkan semakin cepat berkurangnya
sumber daya alam dan bertambahnya laju pembentukan gas CO2 di bumi. Salah satu sektor yang sangat
berperan terhadap dampak tersebut adalah industri proses. Industri proses dikenal sebagai penggerak perekonomian bangsa karena bermain pada sektor riil,
tetapi dikenal juga sebagai perusak alam dikarenakan limbah yang dihasilkannya. Dari sinilah muncul konsep mengenai
industri yang ramah lingkungan atau disebut juga green industry (Industri Hijau).
Menurut
UU no 3 tahun 2014 tentang perindustrian, Industri hijau adalah industri yang
dalam prosesnya melakukan efisiensi serta efektivitas dalam penggunaan sumber
daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri
dengan pelestarian lingkungan dan bermanfaat bagi manusia. Secara umum industri hijau ini menerapkan penggunaan bahan bakar yang efisien, minimalisasi limbah, penggunaan teknologi yang low carbon, dan prinsip reduce, recycle, reuse, and recovery dalam produksinya. Dalam upaya mencapai industri hijau tersebut dibutuhkan teknologi yang tepat guna.
Terdapat beberapa teknologi tepat guna yang bisa digunakan, dan teknologi yang menjadi favorit industri saat untuk minimalisasi limbah dan efisiensi energi adalah teknologi co-processing. Teknologi ini banyak
digunakan industri semen dengan menerapkan prinsip pemakaian kembali limbah
baik dalam bentuk energi maupun material yang dapat digunakan sebagai bahan
baku alternatif maupun bahan bakar alternatif. Lalu ada juga anaerobic disgester yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk mengurai air limbah yang mengandung material biodegradable sehingga menghasilkan gas
metana yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan bakar gas. Masih banyak
teknologi yang bisa diterapkan dalam industri dalam upaya mencapai
industri hijau. Jika meninjau dari fungsi teknologi dan kebijakknya, peerapan industri hijau dapat memberikan beberapa keuntungan bagi industri itu sendiri, seperti :
1. Biaya operasional dan pengolahan limbah berkurang
2. Memenuhui standar mutu lingkungan yang ditetapkan
3. Meningkatkan image perusahaan
4. Mempermudah pendanaan
5. Mempermudah ekspor barang
Indonesia
harus menjadikan industri hijau sebagai prioritas dalam pembangunan nasional. Apalagi di tahun 2020
Indonesia akan tergabung dalam perdagangan bebas dunia sebagaimana yang
tertuang dalam General Agreement on Tariff and Trade dan beberapa negara
menerapkan kebijakan non-tariff
barrier dimana industri
pengekspor barang harus memenuhi standar lingkungan dan sosial yang negara pengimpor
tetapkan. Pemerintah bisa mendorong pembangunan industri hijau dengan cara
pemberian intensif kepada para pengusaha agar terangsang untuk berinvestasi dalam
pembangunan industri ini. Dengan menerapkan kebijakan industri hijau diharapkan dapat memberikan
dampak positif terhadap lingkungan dan sosial, juga mampu menghadapi perdagangan
bebas.
Baccarat - WagerTalk & Tips | Wilbur County, CA
BalasHapusBaccarat is one of 메리트 카지노 고객센터 the most popular card games 바카라 사이트 in California. You may find a number of different varieties of baccarat, from classic 제왕카지노 to